Lima Puluh Kota - Puluhan warga Jorong Nenan dan Maek Kecamatan Bukit Barisan berbondong bondong mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota dalam rangka menyuarakan keinginan-keinginan mereka mengenai Perbaikan dan pengembangan jalan di Jorong Nenan yang tak kunjung diperbaiki hingga berita ini dirilis. Senin (1/10) pukul 10.00 WIB.
Para demonstran yang datang di gedung dewan langsung di sambut oleh Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro rajo, SH dengan dikawal oleh Unit Dalmas Sat Sabhara Polres Lima Puluh Kota dibawah komando Wakapolres Eridal dan Satpol PP untuk mengamankan aksi unjuk rasa berjalan kondusif dan terkendali.
Dalam tuntutan nya, warga nenan dan maek diterima langsung di Ruang Sidang Paripurna DPRD yang dihadiri langsung oleh Bupati yang diwakili Ferizal Ridwan yang kali ini berhalangan hadir dikarenakan ada kegiatan lain di Luar daerah, didampingi Wakil Ketua DPRD Sastri Andiko, SH Dt Putiah, dan beberapa orang Anggota DPRD yang menyempatkan diri hadir dalam "dengar pendapat" antara pemerintah daerah dan DPRD dengan warga nenan ini, Nampak hadir Syamsul Mikar, Wendi Chandra, Hj. Aida, Akrimal Adham, Ridho Illahi, H. Darlius, Epi Suardi, dan Harmen sebagai Anggota DPRD didampingi Sekwan dan kedua Kabag Sekretariat DPRD, dan Plt. Sekda beserta Kadis PU beserta instansi terkait.
Juru Bicara dari demonstran yang diwakili oleh Saleh menyampaikan keinginan nya bahwa jalan di Jorong Nenan tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah terkait, yang ada mereka hanya mendapat janji-janji yang tak kunjung di realisasikan, menjadikan hal itu sebagai faktor penyebab kedatangan mereka ke Gedung DPRD berbondong-bondong dengan pengawalan ketat dari kepolisian setempat.
"Kedatangan kami kesini dikarenakan jalan di jorong nenan tak kunjung diperbaiki, padahal kami sudah mengajukan proposal sejak beberapa bulan lalu, namun hanya janji-janji saja yang kami dapat tanpa ada tindak lanjut dari pemerintah daerah" kata Saleh, juru bicara yang menyampaikan suara warga Nenan kepada pimpinan dprd dan wakil bupati.
Wakil Bupati Ferizal Ridwan dalam tanggapannya mengatakan "Untuk solusi dari permasalahan ini, berikanlah kami waktu untuk bekerja, setidaknya selama 7 hari kerja karena ini berkaitan dengan administrasi, sedangkan pengurusan administrasi untuk pinjam pakai alat berat tidak selesai sehari, ibaratnya naiak batingkok turun bajanjang, harus ada proses yang secara logika tidak semudah itu dan yang membuat keputusan adalah bupati, sekali lagi berikan lah kami waktu untuk bekerja, percayakan kepada kami, akan kami realisasikan secepatnya" wakil bupati menanggapi keluh kesah dari demonstran di aula sidang.
Sempat penulis berita ini mewawancarai Saleh salah satu Jubir yang merupakan Tokoh Masyarakat berharap " Apakah dana propinsi, dana pusat maupun dana daerah yang digunakan yang penting jalan kami diperbaiki" Ucap Saleh seusai dengar pendapat dengan pimpinan dprd dan wakil bupati.(Humas)
Feedback