Sarilamak -Delapan Fraksi di DPRD Limapuluh Kota menyampaikan Pendapat Akhir Terhadap Rancangan Peraturan Daerah Tetang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2019, Rapat Paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, SH yang didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Sastri Andiko, Dt Putih, SH dan Deni Asra, S.Si dengan segenap anggota DPRD , serta Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi serta Sekda Limapuluh Kota Widya Putra dan angota Forkopimda, bersama kepala OPD dan para wartawan dilingkungan Pemda Limapuluh Kota yang dinyatakan terbuka untuk umum. Bertempat di Aula DPRD setempat, Senin (19/11).
Pandangan umum delapan fraksi yang ada di DPRD Lima Puluh Kota yang disampaikan secara berurutan, diawali oleh Fraksi Golkar dengan juru bicara Riko Febrianto, SH, beliau menyampaikan “pada permendagri nomor 38 tahun 2018 tersebut, dinyatakan bahwa rencana kerja pemerintah (RKP) tahun 2019 merupakan penjabaran tahun kelima pelaksanaan peraturan presiden nomor 2 tahun 2015 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional (rpjmn) 2015-2019 yang memuat sasaran, arah kebijakan, dan strategi pembangunan. Penyusunan RKP merupakan upaya dalam menjaga kesinambungan pembangunan terencana dan sistematis yang dilaksanakan oleh masing-masing maupun seluruh komponen bangsa dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel dengan tujuan akhir meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat secara berkelanjutan.
Penyusunan RKP tahun 2019 dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan tematik, holistik, integratif, dan spasial, serta kebijakan anggaran belanja berdasarkan money follows program dengan cara memastikan hanya program yang benar-benar bermanfaat yang dialokasikan dan bukan sekedar karena tugas fungsi kementerian/lembaga yang bersangkutan. Hal ini mengisyaratkan bahwa pencapaian prioritas pembangunan nasional memerlukan adanya koordinasi dari seluruh pemangku kepentingan, melalui pengintegrasian prioritas nasional, program prioritas, dan kegiatan prioritas yang dilaksanakan dengan berbasis kewilayahan.
Maka tentu demikian juga dengan pembangunan di daerah, harus dipastikan bahwa hanya program yang benar-benar bermanfaat yang dialokasikan dalam apbd dan bukan sekedar untuk memenuhi keinginan salah satu pihak atau kelompok di daerah yang bersangkutan.
Di samping kita diberikan kewenangan untuk mengatur anggaran dan belanja daerah, daerah juga dituntut untuk berperan dalam memberikan dukungan untuk pencapaian keberhasilan terhadap prioritas pembangunan nasional sesuai dengan potensi masing-masing daerah.
Berkaitan dengan itu, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota harus mendukung tercapainya 5 (lima) prioritas pembangunan nasional sesuai dengan potensi dan kondisi masing-masing daerah, mengingat keberhasilan pencapaian prioritas pembangunan nasional dimaksud sangat tergantung pada sinkronisasi kebijakan antara pemerintah provinsi dengan pemerintah dan antara pemerintah kabupaten/kota dengan pemerintah dan pemerintah provinsi yang dituangkan dalam RKPD.
5 (lima) prioritas pembangunan nasional tahun 2019 dimaksud, meliputi:
Dalam konteks itulah kemudian fraksi partai golkar berusaha untuk selalu mengoreksi berbagai program yang kurang sinkron dengan prioritas pembangunan nasional untuk tahun 2019 dan atau tidak sinkron dengan rpjmd yang telah diubah beberapa waktu lalu tersebut.
Maka setelah memerhatikan hal-hal tersebut, terhadap rancangan apbd tahun anggaran 2019 ini, fraksi partai golkar dprd kabupaten limapuluh kota menyatakan hal-hal sebagai berikut :
Menyadari bahwa anggaran pendapatan dan belanja daerah atau APBD merupakan sebuah instrumen kebijakan yang utama bagi pemerintah daerah yang memiliki peranan sangat strategis dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektifitas pemerintahan daerah. Sehingga dapat dikatakan bahwa anggaran pendapatan dan belanja daerah merupakan salah satu alat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat, alat untuk menentukan besarnya pendapatan dan pengeluaran daerah, alat untuk membantu pengambil keputusan dalam membuat kebijakan serta perencanaan pembangunan, alat otorisasi pengeluaran, sumber pengembangan ukuran-ukuran standar untuk evaluasi kinerja, alat untuk memotivasi para pegawai, dan alat koordinasi bagi semua aktivitas dari berbagai unit kerja, sesuai dengan tujuan diberikannya otonomi daerah itu sendiri. Maka dalam konteks ini, proses penyusunan dan pelaksanaan anggaran sudah seharusnya difokuskan pada kegiatan dan program yang menjadi prioritas daerah, berorientasi pada kepentingan publik serta menganut azas efektif dan efisien. Semoga kita semua bisa membangun komitmen bersama untuk memperhatikan hal tersebut.
Akhirnya, diujung panyampaian pendapat akhir ini kami kembali menegaskan bahwa fraksi partai golkar akan tetap merekomendasikan kegiatan pembangunan yang telah menjadi prioritas sesuai arah kebijakan pembangunan mulai dari pemerintah pusat sampai ke tingkat kabupaten. Terutama prioritas kegiatan pembangunan yang hasilnya akan menjadi fasilitas umum, tanpa mengabaikan pembangunan pada bidang-bidang lainnya
Selanjutnya, dengan di awali kalimat bismillahi-rahmaanirrahiim, fraksi partai golkar dprd kabupaten limapuluh kota berkesimpulan dan berketetapan hati, ranperda tentang apbd tahun anggaran 2019 dapat diterima untuk ditetapkan menjadi peraturan daerah tentang apbd tahun anggaran 2019.
Kedua, dari Fraksi PDI P-PKB dengan juru bicara M. Ridho Illahi, menyampaikan “ setelah membaca,mencermati dan mempelajari Nota Penyampaian Bupati serta Nota Jawaban Bupati atas Pandangan Umum Fraksi terhadap Rancangan APBD Kabupaten Limapuluh Kota Tahun 2019, serta dilanjutkan pembahsan dengan Rapat Kerja Komisi, Rapat Banggar dan rapat Fraksi maka kami dari Fraksi PDIP-PKB memberikan catatan, harapan dan masukan berkaitan dengan Ranperda tersebut, antara lain:
Fraksi PDIP-PKB berharap agar setiap OPD pengelola anggaran supaya dapat bersungguh sungguh dalam mengelola APBD Tahun 2019 dengan mengacu pada prinsip efisiensi, efektifitas, dan disipli anggaran yang tepat waktu serta tepat sasaran sesuai apa yang telah direncanakan dan disepakati dalam APBD Tahun Anggaran 2019
Fraksi PDIP-PKB menyarankan pada pemerintah daerah untuk perlu menyegerakan melakukan proses tender di tahun 2019nanti, supaya pelaksanaan program pembangunan atau proyek proyek fisik kontruksi dalam dilakukan tepat waktu sehingga pemrintah dapat terus melakukan pengawasan yang intensif terhadap pada para rekanan pelaksana untuk menjaga kualitas pekerjaan dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya
Untuk permasalahan belanja modal yang diserahkan ke masyarakat, yang tidak sesuai dengan perundang undangan, maka Fraksi PDIP-PKB menyarankan kepada pemerintah daerah untuk sesegera mungkin melakukan pembentukan tim penyelamatan aset dan pengembaliannya menjadi aset pemerintah daerah yang tercatat secara Administratif.
Dari beberapa hal di atas maka Fraksi PDIP-PKB menerima dan menyetujui RANPERDA APBD Kabupaten Limapuluh Kota Tahun Anggaran 2019 untuk ditetapkan menjadi Perda Tentang Anggaran Penadapatan dan Belanja Derah Kabupaten Limapuluh Kota Tahun Anggaran 2019 dengan catatan:
Supaya pemerintah dapat mengakomodir seluruh rekomendasi yang tertuang dalam berita acara rapat komisi dan mitra kerja yang telah disetujui oleh Banggar dan TAPD pada APBD 2019
Agar pemerintah dapat mengakomodir penambahan DAK Nagari yang merupakan skala prioritas yang tidak dapat ditampung pada program kegiatan pemerintah daerah.
Anggaran kegiatan pembangunan di Ampang Gadang 1 Ngarai Sialang yang telah tertampung pada KUA PPAS Tahun 2019 agar pemerintah daerah dapat mencarikan solusi sehingga dapat mencarikan solusi dan pembangunan irigasi tersebut bia terakomodir pada APBD Tahun Anggaran 2019.
Ketiga, dari Fraksi PKS-PBB dengan juru bicara Yos Sariadi, S.Ag, menyampaikan†Dalam rangka menghasilkan sebuah Peraturan Daerah tentang APBD Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Anggaran 2019 yang berkualitas dan benar-benar berpihak kepada masyarakat, DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota bersama Pemeritah Daerah telah melaksanakan berbagai agenda rapat dalam rangka membahas RAPBD Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Anggaran 2019 tersebut. Keseluruhan rangkaian agenda rapat tersebut dilaksanakan dalam bingkai semangat kemitraan dan persaudaraan.
Fraksi PKS PBB dan kita semua tentunya mengharapkan pengelolaan anggaran APBD 2019 nanti oleh Pemkab Lima Puluh Kota dan semua OPDdapat mengelola anggaran daerah ini secara proporsional, transparan dan akuntabel, sesuai dengan sasaran program kegiatannya masing-masing pada semua sektor yang ada dan dapat merealisasikan anggaran belanja semaksimal mungkin.
Selanjutnya dalam hal ini ada beberapa catatan dari kami Fraksi PKS PBB yang juga menjadi harapan bagi kita semua terhadap Rancangan APBD Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Anggaran 2019:
Pertama,terkait dengan bencana alam yang terjadi pada beberapa waktu lalu di sebagian daerah di Kabupaten Lima Puluh Kota, kami dari Fraksi PKS PBBberharapagar pemerintah daerah memperbaiki infrastruktur yang hancur dan dijadikan prioritas utama di APBD tahun Anggaran 2019, antara lain Bendungan Batang Pulau di Nagari Taram yang mengairi ratusan hektar sawah masyarakat.
Kedua, sehubungan dengan musibah kebakaran rumah warga yang terjadi di Jorong Simpang Abu, Nagari Simpang Kapuak yang menghanguskan sembilan rumah, seharusnya kejadian ini bisa saja tidak terjadi jika mobil pemadam kebakaran datang lebih cepat, maka kami dari Fraksi PKS PBB mengusulkan agar diadakan Pos Damkar di Kecamatan Mungka untuk mencover beberapa nagari di Kecamatan Mungka dan Kecamatan Guguk.
Ketiga,Untuk tercapainya pembangunan yang langsung menyentuh masyarakat, Fraksi PKS PBB meminta kepada saudara Bupati untuk memprioritaskan kegiatan– kegiatan yang sumbernya dari hasil reses anggota DPRD, baik itu kegiatan yang berada di belanja modal maupun kegiatan dari bantuan dana hibah dan bansos.
Keempat,Terkait dengan Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Barat, Kami dari Fraksi PKS PBB pada kesempatan yang terhormat ini memberikan apresiasi dan selamat bertanding kepada seluruh Kontingen, Pelatih, dan Official Kabupaten Lima Puluh Kota, Semoga Kabupaten Lima Puluh Kota memperoleh hasil yang membanggakan. Dan kami dari Fraksi PKS PBBmengingatkan saudara Bupati untuk memberikan apresiasi, pembinaan, dan bonus kepada para atlit yang berprestasi.
Kelima, Kami dari Fraksi PKS PBB menyampaikan aspirasi masyarakat Kecamatan Lareh Sago Halaban kepada Pemerintah Daerah yaitu Perbaikan pagar sekolah SDN 04 Batu Payung,Pengadaan lampu jalan di jalur Pakan Raba’a - Pakan Sinayan, Perbaikan jalan rabat beton sepanjang 100 meter di Jorong Aia Randah, Nagari Balai Panjang, dan Pengaspalan jalan sepanjang 300 meter di Simpang Pita Nagari Batu Payung.
Keenam,Kami dari Fraksi PKS PBB menyampaikan ke saudara Bupati bahwa dalam politik lokal kita tidak mengenal adanya oposisi permanen, maka pada kesempatan ini kami tegaskan bahwa kami akan mendukung sepenuhnya setiap program saudara yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, tanpa harus melupakan kritik dan saran untuk perbaikan bersama, dan kami meminta ke saudara Bupati untuk kembali menata ulang strategi dalam rangka mewujudkan Visi Misi yang pernah saudara janjikan.
Sebelum mengakhiri penyampaian Pendapat Akhir Fraksi ini, kami dari Fraksi PKS PBB mengucapkan Selamat Memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad Shallallaahu’alaihiwasallam1440 H, semoga kita selalu menjadikan beliau uswatun hasanah, teladan, dan panutan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mudah-mudahan kita selalu berusaha untuk mengamalkan sunnahnya dan mendapatkan syafa’atnya di akhirat kelak. Amin.
Keempat, Fraksi Hanura dengan juru bicara Drs. Epi Suardi, menyampaikan “Penyampaian pendapat akhir Fraksi-fraksi terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) merupakan mekanisme dan prosedur terakhir dalam proses penetapan Peraturan Daerah Kabupaten Limapuluh Kota tentang APBD tahun Anggaran 2019. Fraksi Hati Nurani Rakyat mengapresiasi kerja Badan Anggaran dan Komisi-komisi DPRD Kabupaten Limapuluh Kota serta Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) dan jajaran serta semua pihak yang sudah menjalankan tugasnya dengan menyelesaikan pembahasan RAPBD tahun 2019 ini dengan baik sehingga sebentar lagi Insya Allah dapat kita sepakati menjadi Peraturan Daerah. Kami berharap semua hasil kerja keras dan kerja cerdas ini bisa bermuara pada upaya kita dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lima Puluh Kota.
Selanjutnya kami Fraksi Hati Nurani Rakyat menyampaikan beberapa catatan sebagai Pendapat Akhir fraksi sebagai berikut:
Maka dengan berserah diri kepada ALLAH SWT dengan mengucapkan Bismillahirrahmaanirrahim, Fraksi Hati Nurani Rakyat DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota:
“MENYETUJUI†Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota tentang Rancangan Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2019 untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota .
Semoga dapat bermanfaat dan memberi kebaikan dan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat Lima Puluh Kota .
Kelima,
dari Fraksi Demokrat dengan juru bicara Yusnir, BAc menyampaikan, “Setelah mendengar penyampaian Nota
Keuangan “Nota Keuangan Rancangan
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Anggaran
2019â€yang disampaikan dalam rapat paripurna DPRD Kab. Limapuluh
Kota serta Nota Jawaban Bupati terhadap Pandangan Umum Fraksi yang dilanjutkan
dengan pembahasan-pembahasan melalui Komisi-komisi dan Banggar, maka
berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :
Fraksi Partai Demokrat menyampaikan apresiasi kepada saudara Bupati dan seluruh jajarannya atas kerja keras selama ini, sehingga tercipta suasananya yang tertib, aman dan tentram, mudah-mudahan ini bisa kita tingkatkan kedepannya.
Kami mengharapkan APBD 2019 mampu mendorong kemandirian ekonomi dan daya saing, upaya penanggulangan kemiskinan, pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, penanggulangan bencana dan penataan ruang, peningkatan pariwisata dan budaya, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia serta mewujudkan birokrasi dan tata kelola yang baik dan bersih, dengan tekad bersama kita bangun lima puluh kota kedepannya yang lebih baik.
Diuraikannya pembahasan antara banggar dan TAPD Kabupaten Lima Puluh Kota terkait Ranperda tentang APBD tahun 2019, setelah melalui proses hasilnya jadi pembiayaan sebesar anggaran defisitnya. Untuk itu, kita perlu semakin gigih dalam menggali potensi untuk meningkatkan pendapat daerah Kabupaten Lima Puluh Kota ini. Perlu supaya pemerintah kreatif dalam menggali berbagai potensi daerah yang bisa di kembangkan atau di tingkatkan dengan memperhatikan sarana dan prasarana serta sumber daya manusianya dalam pengelolaannya hingga bisa menambah sumber pendapatan asli daerah selain pajak dan retribusi. Sementara disisi belanja, efektivitas dan efisiensi penggunaan belanja anggaran harus tetap menjadi skala prioritas.
Di samping itu, fraksi demokrat memberi catatan seiring meningkatnya anggaran belanja, pemerintah daerah juga meningkatkan profesionalisme birokrasi, dimulai dari tingkat paling atas hingga bawah, dan memberikan pelayanan masyarakat mudah dan cepat.
Kepada SKPD pengguna anggaran, fraksi Partai Demokrat meminta agar pola penyerapan anggaran dilakukan dalam gerak yang berimbang, proporsional dan kontiniu. Tidak lambat di awal, namun cepat di akhir tahun anggaran. Karna pola-pola seperti ini adalah cerminan bahwa proses penyerapan anggaran dan penyerapannya yang masih belum efektif, efisien, dan proporsional sesuai dengan yang di harapkan. Harapannya, pola-pola penyerapan seperti yang di atas seharusnya tidak terjadi lagi pada tahun anggaran 2019.
Kami juga melihat terhadap alokasi anggaran pada RAPBD tahun anggaran 2019 dimasing-masing kecamatan agar lebih memperhatikan dan memprioritaskan anggaran untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. Dalam hal ini, pemerintahan daerah harus selalu memantau dan melakukan pengawasan terhadap kinerja perangkat daerah di setiap kecamatan dan melakukan audit terhadap anggaran yang diperuntukan untuk setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kami dari Fraksi Partai Demokrat menyarankan bahwa di sektor pertanian harus mendapat perhatian serius dari Pemerintahan Daerah. Karena banyak masyarakat yang menggantungkan kehidupan pada pertanian, termasuk produksi tani dan ternak unggulan. Jangan sampai kita mengharapkan kemajuan sektor lain yaitu pariwisata dengan mengesampingkan sektor pertanian dan ternaknya. Sementara yang terjadi di APBD 2019, contohnya Ampang Gadang satu yang mengairi sawah dan perikanan dua nagari (Sialang dan Durian Tinggi), yang sudah ada dalam KUA PPAS dengan alokasi dana DAK sebesar 8,8 M ternyata sampai di APBD hilang menyirat entah kemana. Kasian masyarakat kita yang telah tiga tahun menunggu untuk melaksanakan aktivitas pertanian dan perikanan, namun kenyataan hari ini mereka tepaksa lecewa lagi. Disini kita juga bisa mengartikan bahwa Pemerintah Daerah kurang serius dan sungguh-sungguh berupaya dalam meningkatkan hasil petanian dan perikanan.
Fraksi Partai Demokrat mendukung apabila anggaran 2019 pemerintahan daerah menyiapkan program-program pembangunan seperti melanjutkan pembangunan insfrastruktur jalan dan jembatan lintas sesuai dengan RPJMD. Program peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan dana beasiswa untuk anak berprestasi dan tidak mampu.APBD Tahun 2019 juga harus mampu menjawab persoalan-persoalan masyarakat terkait permohonan hibah masyarakat agar dapat di tuntaskan.
Dan segala bentuk aspirasi masyarakat yang di usulkan melalui reses kepada anggota DPRD yang sesuai dengan RPJMD, Pemerintah Daerah harus benar-benar bisa memastikan sudah tertampung dalam APBD 2019. Namun apabila tidak tertampung juga, harus menjadi catatan penting Pemerintah Daerah untuk menjadikannya prioritas utama dalam menyusun perencanaan APBD tahun selanjutnya.
Fraksi Demokrat tidak bosan-bosannya mengingatkan Pemerintah Daerah untuk melakukan revisi susunan perangkat daerah dengan menempatkan orang yang benar-benar kompeten di bidangnya dan yang mampu secara maksimal mengelola keuangan daerah. Untuk itu, kami berharap saudara Bupati mengevaluasi organisasi perangkat daerah agar lebih intensif dan lebih tegas untuk menjaga kewibawaan Pemerintah Daerah.
Kami dari Fraksi Demokrat menyarankan kepada seluruh SKPD-SKPD yang melaksanakan kegiatan yang berasal dari DPRD untuk memberitahukan kepada anggota dewan terkait pada saat pelaksanaannya.
Berdasarkan pertimbangan diatas dan kesimpulan dari pembahasan-pembahasan yang dilakukan oleh komisi-komisidan Banggar, maka Fraksi Partai Demokrat dapat Menerima“Rancangan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Anggaran 2019†menjadi PERATURAN DAERAH .
Keenam, dari Fraksi Gerindra dengan juru bicara Irdapel, menyampaikan “Setelah membaca dan mencermati secara seksama jawaban eksekutif atas pemandangan umum fraksi-fraksi, laporan komisi-komisi dan badan anggaran terhadap Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Limapuluh Kota Tahun Anggaran 2018, maka kami dari Fraksi partai Gerindra DPRD Kab. Limapuluh Kota akan menyampaikan masukan dan catatan terhadap rancangan apbd tahun 2019, sebagai berikut :
Fraksi Gerindra meminta kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan secara serius sumber-sumber pendapatan asli daerah kita karena melihat perkembangan beberapa tahun ke belakang, masih belum maksimal dan efektif dalam mengelola sumber sumber pendapatan asli daerah termasuk OPD yang menjadi sumber PAD tersebut. Ini mohon menjadi perhatian khusus bagi saudara Bupati.
Fraksi Gerindra meminta agar kegiatan-kegiatan yang berdampak langsung kepada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lima puluh kota yang telah tertuang pada KUA PPAS dan tidak terlaksana pada tahun anggaran 2018 agar dilaksanakan pada tahun anggaran 2019 ini..
Satu lagi menyangkut kegiatan pembangunan jalan di kec. Mungka yaitu Jorong Kubang Balambak yang sangat sangat memprihatinkan, sangat tidak tersentuh dengan pembangunan dan sangat jauh tertinggal. Kegiatan ini telah masuk dalam kua ppas 2018 dan prioritas dilaksanakan, akan tetapi dalam perjalanannya tidak juga terlaksana. Kami berharap dan tentunya juga harapan dari masyarakat kubang balambak sendiri, agar bisa dilaksanakan pada APBD 2019 ini, karna kita tahu dan melihat bahwasanya daerah ini adalah daerah pinggir yang perlu kita bangun agar akses jalan dapat dinikmati oleh masyarakat dan tentunya akan memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi masyarakat. Mohon saudara bupati memprioritaskannya.
Fraksi partai Gerindra mendorong agar berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan diseluruh SKPD dapat dilaksanakan secara profesional, transparant, akuntabel, dan akhirnya bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Fraksi Gerindra mengharapkan agar segera menyusun petunjuk teknis pelaksanaannya, sehingga hal-hal yang telah kita sepakati bersama dalam rancangan APBD 2019 ini bisa dilaksanakan dengan sebaik baiknya.
Proses pembahasan RANPERDA APBD 2017 ini menunjukkan antara eksekutif dan legislatif ada kerja sama yang baik. Hal ini penting, karena keberhasilan eksekutif juga merupakan keberhasilan legislatif dan sebaliknya. Setelah disahkan, mari kita kawal bersama-sama agar bisa memberikan manfaat kepada masyarakat,
Pada akhirnya, dengan memperhatikan seluruh catatan di atas yang merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan dengan pendapat fraksi dan seluruh hasil pembahasan badan anggaran serta komisi-komisi dprd dan berdasarkan hasil perhitungan anggaran maka Fraksi partai Gerindra menyatakan dapat menyetujui Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Limapuluh Kota tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Limapuluh Kota Tahun Anggaran (RAPBD) 2019 untuk ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Limapuluh Kota Tahun Anggaran (APBD) 2019.
Di akhir penyampaian pendapat akhir ini, fraksi gerindra berharap agar penyerapan anggaran mampu melahirkan efek positif dalam rangka menggerakkan roda pembangunan daerah, dan mampu menjadikan kabupaten lima puluh kota sebagai kabupaten bermartabat.
Demikianlah pendapat akhir fraksi gerindra. Semoga bermanfaat bagi kita semua khususnya masyarakat kabupaten lima puluh kota yang kami cintai. Semoga apbd kabupaten lima puluh kota tahun 2019 tidak hanya indah dalam tataran wacana semata, namun juga anggun dalam tataran implementasi nyata.
Ketujuh, dari fraksi PPP
Feedback